Senin, 14 Januari 2013

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
HASIL KEGIATAN MGMP SMP TAHUN 2012


Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMP Kabupaten Kuningan telah menyelenggarakan kegiatan desiminasi berupa Lomba Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Hasil Kegiatan MGMP SMP Tahun 2012 pada hari Kamis, 27 Desember 2012 bertempat di Gedung Guru (PGRI) Jl. Pramuka 65 A Kuningan.
Kegiatan yang merupakan puncak kegiatan MGMP SMP Tahun 2012 ini bertujuan untuk memfasitasi guru dalam meningkatkan kemampuan menulis, melaporkan dan mempresentasikan hasil karya tulis ilmiah yang telah dilakukan. “Dengan kegiatan ini, para guru dapat terfasilitasi untuk  mendesimisasikan dan mempublikasikan hasil karya tulisnya” demikian Adang Kusdiana, M.Pd., ketua Forum MGMP SMP, menjelaskan.   
Lomba dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan, Bapak Drs. H. Maman Suparman, MM. Dalam sambutannya, sebelum membuka lomba secara resmi, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada forum MGMP SMP yang telah melaksanakan inovasi dengan melaksanakan Lomba Karya Tulis Ilmiah ini. “Semoga melalui kegiatan ini menjadikan guru terbiasa menulis dan meneliti hasil pengajaran di kelasnya masing-masing yang sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pengajaran dan pendidikan.” demikian harapan yang disampaikan Kadisdikpora.
Selain Kadisdikpora, hadir pula Ketua MKKS SMP, Bapak H. E. Ridwan Solich, M.M.Pd. yang sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dalam sambutannya beliau berharap Forum dapat mengembangkan Lomba lebih luas lagi dengan melibatkan semua SMP yang ada di Kabupaten Kuningan.
  Lomba yang dihadiri para pengurus dan peserta MGMP tiap mata pelajaran ini, diikuti oleh 7 peserta terpilih, setelah sebelumnya mereka lolos dalam babak penyisihan yang diikuti 22 peserta perwakilah MGMP dengan mengajukan laporan hasil penelitiannya. Ketujuh peserta tersebut antara lain : Dede Siti Nurlaela,S.Pd (SMPN 1 Japara), Liseu Kurniati,S.Pd (SMPN 5 Kuningan), Yoyoh Sadiyah,S.Pd (SMPN 2 Kuningan), Imas Purnamasari,S.Pd (SMPN 3 Kuningan), Tati,S.Pd (SMPN 1 Pancalang), Kusnati,S,Pd.M.M (SMPN 3 Ciawigebang) dan Nia Winianingsih,M.Pd (SMPN 1 Cigandamekar).
Diakhir kegiatan, sebelum lomba ditutup oleh Kasi SMP Disdikpora; Ibu Dra. Hj. Sri, M.Pd, dewan juri yang semuanya dari unsur Pengawas; Dr. Uhar Suharsaputra, Drs. Setia Amar,M.M.Pd dan Yeti, M.Pd berhasil menetapkan 3 (tiga) pemenang lomba sebagai berikut :
Juara I    : Kusnati, M.M.Pd (SMPN 3 Ciawigebang)
Juara II    : Liseu Kurniati, S.Pd (SMPN 5 Kuningan)
Juara III    : Tati, S.Pd (SMPN 1 Pancalang).***

Selamat untuk para pemenang. Semoga menjadi pelopor dalam kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di Kabupaten Kuningan.

HOT SHOT KEGIATAN LOMBA KTI PTK HASIL KEGIATAN MGMP SMP TAHUN 2012


Presentasi Para Peserta Lomba





Peserta dan Pengunjung



Memberi Selamat Kepada Para Pemenang Lomba


NARASUMBER KEGIATAN MGMP SMP KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012
Narasumber MGMP SMP antara lain sebagai berikut :

    Drs.H.Maman Suparman, MM
    Kadisdikpora

 
     Drs. Agus Sadeli, M.Pd
     Sekdis





 
     Dra. Hj. Sri, M.Pd
     Kasi SMP

    Dr. Uhar Suharsaputra
    Pengawas Dikmen

 


    H. E. Ridwan Solich, M.M.Pd.
    Ketua MKKS SMP


FORUM MGMP SMP KABUPATEN KUNINGAN




    Ketua 

    Drs. Wowo Wibawa, M.M.Pd.
    Sekretaris






BROKEN SQUARE SEBAGAI MEDIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS NASKAH DRAMA DI KELAS VIII E SMPN 3 KUNINGAN


Oleh :
 Imas Purnamasari (SMPN 3 Kuningan)

ABSTRAK

Masalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis naskah drama menjadi perhatian penulis untuk dicari jalan keluarnya melalui media pembelajaran Broken Square.

Oleh karena itu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media pembelajaran Broken Square dapat meningkatkan aktiitas dan hasil belajar siswa dalam menulis naskah drama di kelas VIII E SMPN 3 Kuningan.

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu dengan menentukan rata-rata nilai yang diperoleh dari aktivitas belajar serta ketuntasan belajar siswa. Data-data diperoleh dari hasil observasi dan tes akhir.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa media pembelajaran Broken Square dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata sebesar 80,78 dengan tingkat ketuntasan 84,2% dan termasuk pada kategori sangat baik.

Salah satu kegiatan dalam MGMP adalah berdiskusi, berbagi pengalaman, yang didukung oleh sikap keterbukaan,kekeluargaan dan kebersamaan. Dalam pembelajaran  dan penerapan materi  yang  jadi fokus dalam kegiatan ini adalah membuat karya tulis ilmiah “Penelitian Tindakan  Kelas”. Kegiatan ini dilaksanakan di  SMP Negeri 1  Ciawigebang pada pertemuan  ke-2, yang merupakan rangkaian kegiatan MGMP  Bahasa Indonesia Gugus Luragung sebanyak 16 pertemuan.  Diskusi kelompok memungkinkan guru peserta  saling berbagi, saling mengisi dan sharing tentang PTK.

UPAYA PENERAPAN METODE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN PKn STANDAR KOMPETENSI KONSTITUSI YANG DIGUNAKAN DI INDONESIA DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER 1 SMPN 4 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN


Oleh :
 Atang Jatnika (SMPN 4 Ciawigebang)

ABSTRAK

PenelitianTindakan Kelas (PTK) ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Ciawigebang Kabupaten Kuningan yang berjumlah 28 orang siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode Inquiry sehingga pembelajaran dapat bermakna dan menyenangkan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan langkah-langkah yang tepat dalam penggunaan metode Inquiry.
Variabel penelitian adalah  1). Penggunaan metode Inquiry dan 2). Aktivitas dan prestasi siswa dalam belajar; Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran; Membaca referensi; Partisipasi siswa dalam belajar; Kerjasama kelompok; Ketepatan melaksanakan tugas; hasil nilai tes. Untuk menganalisis data diambil dari hasil dari isian angket, observasi (pengamatan) dan wawancara, yang kemudian direfleksi dan dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan pada kondisi awal, siklus I, siklus II maupun dengan indikator kinerja.
Prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setelah dilakukan penelitian selama 2 siklus, diperoleh perubahan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dari kondisi awal, siklus I hingga akhir dari siklu II. Dari data yang diperoleh terjadi peningkatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran di kelas VIII sebesar 18,55 % dari kondisi awal 70,08% menjadi 88,63% pada akhir siklus II. Meskipun peningkatan aktivitas siswa pada siklus II dibanding siklus I, tetapi terjadi kenaikan dalam keberhasulan siswa dalam mencapai ketuntasan belajar. Kenaikan pada ketuntasan belajar siswa dari 47,25% menjadi 87,35%. Dengan demikian secara klasikal keseluruhan nilai ketuntasan belajar siswa sudah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 7,00.
Hal ini setidaknya telah memberikan perubahan lebih baik pada aktivitas siswa dalam minat belajar di kelas.
Dari penelitian ini guru peneliti memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru tentang penerapan model pembelajaran dengan metode pendekatan Inquiry yang diperbaharui. Suasana kelasmenjadi lebih mendorong proses berfikir secara aktif dan hidup, sehingga mengurangi budaya diam dan lesu dalam pembelajaran di kelas VIII SMPN 4 Ciawigebang Kabupaten Kuningan.

 Nara Sumber ; Bapak. Mohamad Muhtar, S.Pd, M.Pd.  sedang  memberikan materi tentang pembuatan Penelitian  Tindakan Kelas (PTK) dalam kegiatan  MGMP  PKn SMP Gugus Ciawigebang yang dilaksana-
kan pada tanggal  8 November 2012  berempat di SMPN 1 Kalimanggis.

.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ECHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII C DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN


Oleh :
 Kusnati, M.M.Pd (SMPN 3 Ciawigebang)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti, observer dan subyek yang diteliti. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas VIIC di SMPN 3 Ciawigebang melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIC di SMPN 3 Ciawigebang Kabupaten Kuningan yang terdiri dari 32 siswa, dengan komposisi perempuan 10 siswa dan laki-laki 22 siswa. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012-2013. Proses penelitian tindakan kelas ini dilakukan dua siklus, setiap siklus satu kali terdiri dari empat tindakan utama yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Akhir dari setiap siklus dilaksanakan tes mengunakan instrumen soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada siklus pertama memperoleh nilai 60 dan siklus kedua memperoleh nilai 82. Begitu pula dengan hasil observasi siswa menunjukkan adanya peningkatan pada partisipasi dan aktivitas siswa dengan memperoleh nilai persentase pada siklus pertama 61,5% berkategori cukup dan siklus kedua mencapai 82% berkategori baik. Sedangkan dari hasil observasi kinerja guru diperoleh nilai keterlaksanaan aspek pengamatan pada siklus pertama sebesar 70% dan pada siklus kedua berhasil 100%. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika pada kelas VIIC di SMPN 3 Ciawigebang Kabupaten Kuningan. Selain itu penerapan model model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) ini dapat meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.  ***

Ibu Kusnati, M.M.Pd., Juara I Lomba KTI PTK Hasil Kegiatan MGMP SMP Kabupaten Kuningan Tahun 2012.

MGMP TIK GUGUS CIAWIGEBANG GELAR DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI,

PROFESIONALISME DAN PENGEMBANGAN KARIR PTK TAHUN 2012


Susunan Kepengurusan MGMP TIK gugus ciawigebang
Ketua         : Achmad Nuryana, S.Kom
Sekretaris    : Nani Sugiarningsih, S.Kom
Bendahara    : Nana Sumarna, S.Pd
Guna meningkatkan kemampuan guru khususnya guru bidang studi TIK, terutama dalam penelitian tindakan kelas, Penyusunan Silabus/ RPP, pembuatan karya tulis ilmiah dan pembuatan media pembelajaran interaktif, maka Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) mengadakan pendidikan dan latihan (diklat) mulai bulan Oktober dan berakhir pada tanggal 3 Desember 2012.
Kegiatan yang digelar diSMPN 1 Sindangagung Kecamatan Sindangagung  sebagai sekretariat MGMP TIK ini diikuti 32 peserta. Mereka adalah guru TIK perwakilan dari 22 sekolah negeri dan swasta yang ada di gugus ciawigebang, gugus luragung serta dari gugus kuningan. Kegiatan yang dibuka oleh Drs. Agus Sadeli, M.Pd sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kuningan Sedangkan pemberi materi selama kegiatan berlangsung diantaranya DR. Uhar Suharsaputra, M.Pd dari (Pengawas Disdikpora sekaligus Akademisi dari Uniku), Drs. Setia Amar, M.Pd (Korwas Disdikpora kab. Kuningan), H. Yayat Suhadiyat, M.Pd (Pengawas TIK Disdikpora), Dery Daryaman, S.Pd (Ketua MGMP TIK Kab. Kuningan) dan Achmad Nuryana, S.Kom (Ketua MGMP TIK gugus Ciawigebang).
Kegiatan ini sangatlah penting artinya bagi kami sebagai guru TIK dimana tidak semua guru TIK berlatar belakang pendidikan komputer oleh karena itu melalui program bantuan peningkatan kompetensi, profesionalisme, dan pengembangan karir PTK dikdas melalui MGMP SMP ini sangat bermanfaat.
Acara penutupan kegiatan MGMP TIK ini oleh kepala sekolah SMPN 1 Sindangagung H. Suherman, M.Pd sekaligus sebagai ketua sanggar MGMP TIK yang dalam sambutan penutupannya bahwa ilmu yang didapat selama diklat ini diharapkan bisa bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan umumnya mengamalkan bagi guru bidang studi lainnya.***
DR. Uhar Suharsaputra, M.Pd sedang memberikan materi penelitian tindakan kelas kepada peserta MGMP TIK gugus Ciawigebang didampingi oleh ketua sanggar H. Suherman, M.Pd

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING  TEKNIK THINK PAIR SHARE  (TPS)  DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Darma Tahun Pelajaran 2011/2012)
.
Oleh : Neni Santosa

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Darma yang menerapkan cooperative learning teknik Think Pair Share (TPS) . Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Hasil  Penelitian menunjukan bahwa penerapan metode Think Pair Share (TPS) ternyata dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika. Oleh karena itu dengan hasil tersebut diharapkan para guru dapat menggunakan metode TPS dalam upaya meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.

Kata Kunci :  cooperative learning, teknik TPS, aktivitas dan prestasi.

PENDAHULUAN
.
Matematika  merupakan dasar dari semua bidang ilmu telah diperkenalkan kepada siswa sejak dini, namun tidak jarang siswa di sekolah masih merasa kesulitan untuk mencerna dan memahaminya. Oleh karena itu sebagian besar siswa di sekolah masih menganggap matematka adalah pelajaran yang rumit dan memeras otak. Ruseffendi (1991:15) menyatakan bahwa,” Matematika (ilmu pasti) bagi siswa pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi, kalau bukan sebagai mata pelajaran yang dibenci”.
Oleh karenanya memang tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengubah praduga negative itu, namun sebagai guru setidaknya harus bisa mengurangi praduga negative walau hanya sedikit dan memerlukan waktu yang panjang. Langkahnya bisa dengan memotivasi untuk belajar Matematika dengan mengadakan pendekatan personal yang baik ataupun menggunakan berbagai metode yang bervariasi.
SMP Negeri 2 Darma merupakan SMP yang ada di wilayah kecamatan Darma. Pada tahun pelajaran baru biasanya siswa-siswa yang melanjutkan sekolah ke SMP 2 Darma relatif sedikit karena letak georafisnya kurang strategis. Selain itu sarana transportasi untuk menuju ke sekolah juga  kurang memadai. Belum lagi masih ada beberapa orang tua siswa yang kurang menyadari pentingnya pendidikan, sehingga terkadang mereka seolah tak perduli bila putera puterinya mogok dan tidak mau melanjutkan sekolah. Hal tersebut menjadi tantangan bagi semua personil guru agar dapat mengubah dan menjadikan SMP N 2 Darma menjadi yang terbaik. Melalui pembuatan PTK penulis yakin setidaknya dapat meningkatkan prestasi siswa dalam belajar melalui penerapan model pembelajaran yang bervariasi. 
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SMP Negeri 2 Darma untuk mata pelajaran matematika kelas VIII dapat disimpulkan bahwa dalam penyampaian materi pelajaran kebanyakan menggunakan metode ekspositori dengan prestasi belajar rata –rata berkisar antara 50 – 60. Oleh karena itu pemilihan metode dan penggunaan media harus tepat, sehingga memungkinkan peserta didik untuk dapat mencerna materi pelajaran matematika dengan baik.
Dalam proses belajar mengajar suasana kelaspun perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi ini siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka untuk menyukai proses pembelajaran. Dalam suasana belajar yang penuh persaingan dan mengisolasikan siswa. Suasana seperti ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif. Oleh kareana itu, guru perlu menciptakan suasana belajar sedemikian sehingga siswa bekerjasama secara gotong royong (cooperative larning).
Salah satu teknik yang ada dalam cooperative learning adalah teknik TPS (Think-Pair-Share). Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa.
Coperative learning teknik TPS (Think-Pair-Share) sama sekali belum pernah diterapkan. Dalam hal ini saya tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas tentang Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Think Pair Share (TPS) dalam upaya meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika.
Rumusan  dan Batasan Masalah
1.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
a.    Apakah penerapan cooperative learning Teknik Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa ?
b.    Apakah penerapan cooperative learning Teknik Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?
2.    Batasan Masalah
Masalah yang akan diteliti dibatasi pada permasalahan penggunaan metode pembelajaran, yaitu:
a.    Teknik Think Pair Share merupakan teknik yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. TPS memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukan partisipasi mereka kepada orang lain.
b.    siswa yang akan diteliti adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2 Darma Kabupaten Kuningan tahun ajaran 2010/2011;
c.    Pada penelitian ini Aktivitas belajar yang dimaksud adalah kegiatan belajar yang diorientasikan. 
d.    Sedangkan prestasi belajar matematika adalah hasil tes pada pokok bahasan keliling dan luas lingkaran;

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika yang menerapkan cooperative learning Teknik Think Pair Share(TPS).
2.    Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika yang menerapkan cooperative learning Teknik Think Pair Share (TPS).

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.    Memberikan gambaran tentang penerapan model pembelajaran cooperative learning teknik think pair sahare (TPS) pada kelas VIII C.
2.    Memberikan motivasi kepada para guru matematika untuk senantiasa melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik think pair sahare (TPS).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini dipilih sesuai dengan karakteristik permasalahan serta tujuan penelitian, adapun data yang diperoleh berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa dan hasil tes. Sedangkan alur penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1.    subjek penelitian adalah siswa kelas  VIII C dengan jumlah 16 orang.
2.    Prosedur Penelitian sebagai berikut
a.    Identifikasi masalah
b.    Perencanaan persiapan tindakan
c.    Pelaksanaan tindakan
d.    Evaluasi
e.    Analisis dan refleksi
3.    Instrument penelitian
a.    Observasi
b.    Tes
4.    Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan tes tertulis. Observasi melalui pengamatan aktivitas belajar siswa dan Tes tertulis terdiri dari tes formatif dan tes sub sumatif.
Pada penelitian ini, tes formatif dilakukan setiap akhir pertemuan dan tes sub sumatif dilakukan pada akhir pembelajaran. Tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pokok keliling dan luas lingkaran dapat dilihat dari hasil tes ini. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi siswa pada setiap pembelajaran guna  memperoleh data aktivitas belajar siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pertemuan Pembelajaran dan Refleksi
1.    Pembelajaran  Siklus I
Tabel 4.1
Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Pertama 
 2.    Pembelajaran  Siklus II
Tabel 4.2
Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Kedua

3.    Pembelajaran  Siklus III
Tabel 4.3
Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Ketiga

Data Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini diukur dari ketercapaian dan ketuntasan hasil belajar siswa. Data hasil prestasi belajar diperoleh dari tes formatif. Untuk memperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa dilihat dari ketuntasan belajar perorangan dan ketuntasan keseluruhan. Ketuntasan belajar siswa dikatakan tuntas apabila persentase penguasaan  kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM untuk materi pokok Luas Lingkaran di SMP Negeri 2 Darma tahun pelajaran 2010/2011 ditetapkan 60. Selanjutnya dari ketuntasan belajar siswa perorangan dapat ditentukan ketuntasan belajar siswa keseluruhan. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil tes formatif yang diperoleh dari hasil penelitian.
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif
 
Dari tabel 4.4 dapat dibuat grafik ketuntasan belajar kelas hasil tes formatif sebagai berikut.

Gambar 4.1
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Pada model pembelajaran cooperative learning tipe TPS  diberikan pula penghargaan tiap kelompok berdasarkan kemampuan hasil nilai siswa sebagai berikut.

Tabel 4.7
Penghargaan Kelompok

Berdasarkan table 4.7 rata – rata nilai peningkatan yang diperoleh untuk kelompok segitiga memperoleh peringkat pertama, kelompok Bintang memperoleh peringkat kedua, kelompok Cinta memperoleh peringkat ketiga dan kelompok lingkaran memperoleh peringkat ke empat.
Dari tabel 4.6 dapat dibuat grafik  sebagai berikut.

Gambar 4.2
Penghargaan Kelompok

Pembahasan

Aktivitas Belajar Siswa
Dari mulai pembelajaran I sampai dengan pembelajaran III aktivitas siswa mengalami peningkatan kearah yang lebih baik sebagai akibat dari adanya refleksi. Siswa kelas VIII C SMPN 2 Darma merasakan adanya nuansa baru dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Aktivitas diskusi antar siswa dalam satu kelompok meningkat, keberanian untuk bertanya dan menjawab serta keterampilan sosial siswa mengalami peningkatan terutama dalam berbagi tugas kelompok bertanggung jawab dalam kelompok, menghargai pendapat siswa lain serta kemampuan bersaing untuk meningkatkan prestasi. Sehingga suasana pembelajaran di kelas menjadi hidup dan siswa lebih aktif. Jadi dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TPS ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
  
Prestasi Belajar Siswa
Dari hasil analisis terlihat bahwa persentase prestasi belajar siswa dari mulai pembelajaran pertama sampai dengan pembelajaran ketiga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan siswa memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan keinginan untuk memperoleh nilai yang baik sehingga interaksi siswa dalam kelompok terus meningkat, terutama dalam hal berbagi pengetahuan dari siswa yang pandai ke siswa yang kurang pandai.

Siswa terlebih dahulu belajar di rumah karena setiap akhir pembelajaran akan diadakan tes, sehingga waktu yang tersedia digunakan dengan sebaik-baiknya. Jadi dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TPS, ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada materi pokok luas lingkaran.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan hasil refleksi pembelajaran model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.     Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2.    Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
1.    Bagi siswa, dengan penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), merupakan pengalaman baru dalam pembelajaran matematika maka jadikanlah ini sebagai suatu awal untuk meningkatkan  aktivitas dan prestasi belajar.
2.    Bagi sekolah, dengan penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) bisa menjadi masukkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan matematika, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
3.    Bagi peneliti lain, diharapkan dapat melakukan penelitian yang serupa dengan materi pokok yang lain karena penerapan pembelajaran model kooperatif Think Pair Share (TPS)  dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.  ***

Ibu Neni Santosa, S.Pd. (paling kiri) dalam kegiatan MGMP Matematika Gugus 2 Kuningan.