Senin, 14 Januari 2013

SENI SEBAGAI BAGIAN METODE PEMBELAJARAN

Oleh :  SUBAGJA, S.Pd.,M.M.Pd. (Guru SMPN 4 Kuningan)

Abstrak
Belajar dengan melalui seni seharusnya menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan dan membantu anak dalam memahami materi bidang-bidang ilmu lainnya. Dengan memperhatikan  karakteristik perkembangan anak usia SMP, pemanfaatan seni dalam proses pembelajaran akan dapat memaksimalkan kemampuan pemahaman terhadap materi pelajaran.

Pendahuluan
Belajar seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi usia anak SMP. Pada rentang usia ini, rasa keingintahuan anak tumbuh subur sejalan dengan perkembangan psikis, fisik, emosi, dan social mereka yang pesat. Untuk keingintahuannya, mereka selalu mencari jawaban dengan cara-cara mereka yang khas, yaitu bermain.
Hampir semua aktivitas yang dilakukan manusia pada dasarnya bermain, mulai dari manusia zaman primitif hingga abad modern ini, antara lain; berburu, olah raga, menari, menyanyi hingga pertandingan/lomba. Aktivitas bermain terus melekat pada manusia hingga dewasa.
Pembelajaran di kelas seharusnya menjadi sebuah tempat yang mampu memfasilitasi kebutuhan mereka tersebut. Namun pada kenyataannya, ketika mereka berada di dalam kelas menjadi saa-saat yang tidak menyenangkan, terutama pada pelajaran yang dianggap sulit. Mereka menjadi gelisah, tegang, tidak dapat berkomunikasi. Kondisi yang tidak menguntungkan ini tentunya perlu diminimalis agar anak dapat memahami materi yang maksimal dalam suasana menyenangkan.
Pembelajaran yang sukses ditentukan oleh banyak factor, diantaranya adalah metode yang tepat dan efektif, media yang tepat, dan sikap guru yang mendidik dalam mengajar atau menyampaikan pelajaran. Sikap guru yang sabar, penuh perhatian, dan mendidik(bukan member instruksi) dalam mengajar berpengaruh secara signifikan dalam membangun dan memelihara suasana pembelajaran yang dilakukannya.
Memanfaatkan materi seni sebagai media sekaligus metode dalam pembelajaran di SMP adalah salah satu alternative yang dapat dipilih oleh guru. Dan salah satu alasan mengapa dengan seni, adalah karena seni merupakan bagian dari kehidupan dan aktivitas manusia dalam membangun peradabannya di atas bumi ini. dengan kata lain bahwa seni adalah suatu bidang yang sangat dekat dengan anak didik kita.

Pembahasan
Secara apresiatif anak pada usia pendidikan SMP sudah mampu merasakan dan menilai sesuatu obyek(alam atau karya seni) yang memiliki unsure estetis(keindahan). Mereka juga secara ekspresif telah mampu mengekspresikan pengalaman estetiknya dalam bentuk ekspresi yang spontan, lugas dan jujur sesuai dengan perkembangan kepribadiannya yang masih polos. Sesuai karakteristiknya maka dalam proses belajar mengajarnya, anak perlu difasilitasi dengan baik agar merekamenjadi  nyaman belajar.
Melalui seni setiap manusia mampu mengekspresikan pemahaman dan ide gagasannya, mengkomunikasikan kepada orang lain, sekaligus merefleksikan dan mengevaluasi semua apa yang diinginkan dan dipahaminya terhadap semua obyek yang terdapat di alam semesta ini. begitu pula dalam belajar, manusia mencoba mengenali, memahami, dan alhirnya memanfaatkan semua yang ada di alam ini beserta hasil budaya manusia. Bagi guru dan murid, seni dapat menjadi sebuah bentuk pengekspresian, komunikasi, imajinasi, observasi, persepsi, dan berpikir. Seni merupakan bagian integral dalam mengembangkan kemampuan kognitif seperti mencermati, berfikir, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Kesemuanya ini harus dilandasi oleh kedisiplinan,, dedikasi, dan kreativitas. (Goldberg dan Philip, 1992). Belajar dengan seni (learning with the art). Metode belajar dengan seni adalah guru menggunakan seni sebagai alat untuk menginformasikan meteri pelajarannya.  Begitu pula belajar melalui seni (learning through the art), merupakan  sebuah cara untuk mendorong anak menguasai dan mengekspresikan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran melalui seni. Lebih lanjut Droscher menjelaskan bahwa, belajar dengan seni memberikan kepada anak-anak sebuah pandangan budaya dan mengajarkan untuk berempati terhadap orang-orang pada budaya tersebut.                   
Secara konseptual seni sangat besar peranannya bagi proses pekembangan anak dan pendidikannya. Seni merupakan sarana yang paling efektif bagi pendidikan kreativitas, seni juga dapat menjadi sarana pendidikan afektif untuk menyalurkan emosi dan ekspresi anak, serta seni dapat menjadi pendidikan keterampilan. Mengingat kedudukan seni memiliki peran cukup penting sebagai media pendidikan, maka dalam proses pembelajaran idealnya diarahkan pada suatu pengembangan pengalaman seni peserta didik kea rah proses kreatif bukan saja sebagai audien atau pemerhati pasif. Kondisi pembelajaran tersebut akan lebih memungkinkan siswa mengembangkan kompetensi yang dimilikinya masing-masing.
Pada dasarnya semua siswa memiliki potensi kreatif yang harus dikembangkan agar mampu hidup penuh gairah, produktif, dan menyenangkan dalam melaksanakan perannya ketika proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran melalui media atau metode seni di sekolah bukan mencetak siswa untuk menjadi ahli dan pandai saja, tetapi diharapkan para siswa terjadi perubahan prilaku baik dilihat dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotornya.
Kesimpulan
Hasil pembelajaan melalui metode seni berorientasi pada pencapaian kompetensi untuk mengkonstruksi media pembelajaran, merespon makna pembelajaran, dan memproduksi makna pembelajaran. Sejalan dengan kurikulum pendidikan yang dirancang untuk membantu peserta didik menjadi pebelajar seumur hidup. Pebelajar seumur hidupyang dibentuk pendidikan seni memiliki karakteristik; berpengetahuan dengan pemahaman yang mendalam, pemikir yang kompleks,creator yang responsive, penyelidik yang aktif, komunikator yang efektif, partisipan dalam dunia yang saling ketergantungan serta pelajar yang mandiri dan reflektif (QSCC,2002). Belajar dengan seni dan belajar melalui seni adalah alternative lain yang menawarkan model pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi anak. ***


Pengarahan teknis penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh Ketua MGMP Gusus Kuningan, Subagja, S.Pd., M.M.Pd  sekaligus pemandu kegiatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar